Gereja Di Cicalengka: Siapa Sangka Cicalengka Pernah Punya Gereja.


Gereja Antonius yang sempat berfungsi di Cicalengka sebagai gereja Katholik
Sumber: http://sadnessbookstore.blogspot.co.id/2014/12/tonggak-tonggak-sejarah-gereja-katolik.html

Cicalengka, SUARA JALANAN ONLINE MAGAZINE - Mungkin anda yang pernah bermain ke pasar tradisional di kecamatan Cicalengka barangkali sempat melihat bangunan yang menyerupai gereja. entah menyerupai atau tidak, ternyata di Cicalengka memang pernah ada sebuah gereja. Pada tahun 1621, ketika sejumlah wilayah di nusantara dikuasai oleh VOC, banyak gereja katolik dilarang keberadaannya di nusantara. Banyak kampung-kampung katolik yang di hancurkan. Umat katolik banyak yang diburu oleh VOC, Khususnya yang berkebangsaan portugis. Namun pada tahun 1806, Raja Louis Napoleon, seorang bangsawan asal perancis yang menjadi raja di Belanda. Mengumumkan undang-undang kebebasan beragama di Negeri belanda. Hal ini membuat pada 1807 terbentuknya PAB (Prefektur Apostolik Batavia), akibat gereja katolik di nusantara dapat berkembang lagi. Berdirinya PAB juga disusul dengan penjalanan misinya, yakni dua praja dari belanda yang datang pada tahun 1808 sebagai misionaris pertama. Pada tahun 1842 PAB ditingkatkan lagi menjadi VAB (Vikariat Apostolik Batavia). Ketika abad ke-19, tugas evangelisasi di daerah nusantara dipindah tugaskan dari imam praja kepada Serikat Jesus. Menginjak awal abad 20, VAB mulai bergrilya dengan membagi tugas wilayah. Selama 30 puluh tahun (1902-1932) VAB membagi 10 wilayah yang ditangani oleh Serikat Religius. Daerah jawa barat bagian timur pun mulai masuk kedalam misi penggembalaan pada masa ini. Setelah perkembangan gereja katolik di daerah seperti cirebon dan bandung telah dilaksanakan, penggembalaan wilayah jawa barat bagian timur pun dilanjutkan oleh OSC (Ordo Salib Suci/Ordo Sanctae Crucis).
Tiga imam OSC yang tiba di bandung pada tahun 1927, tepatnya pada tanggal 9 Februari yakni Pastor Marinus Nillesen, OSC; Johannes de Rooij,OSC; dan Pastor J.H. Goumans, OSC. Sebagai pemimpin dari tiga imam tersebut. Pada tanggal 17 agustus 1927 berdirilah Heilige Kruis Stichting (Yayasan Salib Suci) yang menyelenggarakan pendidiikan dasar serta lanjutan di seluruh keuskupan Bandung. Perkembangan OSC di tunjukan dengan pembangunan Gereja Salib Suci yang diberkati pada tahun 1929. Serta di dua wilayah lainnya yakni Gereja Hati kudus Yesus Tasikmalaya dan Gereja Antonius Cicalengka yang diberkati pada tahun 1931.
Belum diketahui bagaimana perkembangan penggembalaan di Cicalengka seiring berdirinya Gereja Antonius Cicalengka pada tahun 1931. Namun berdasarkan catatan Tim Sejarah Keuskupan Bandung, gereja-gereja yang berdiri saat penjalanan misi oleh OSC di wilayah jawa barat bagian timur ini, di barengi dengan pembangunan pendidikan dan rumah sakit-sakit. Beberapa sekolah di cicalengka dan rumah sakit memang sampai saat ini memiliki desain bangunan khas belanda. Ini menunjukan bahwa pada masa lalu kecamatan Cicalengka yang terletak di Bandung Timur, yang merupakan kecamatan yang bermayoritaskan penganut agama Islam, bahkan saat ini tidak ada komunitas atau gereja di Cicalengka, pernah menjadi salah satu tonggak sejarah penyebaran Katolik di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Bekas bangunan gereja memang terlihat sisa-sisa bangunannya di pasar Cicalengka. Walau kini tanda salibnya sudah tidak utuh.

Sumber:Keuskupan Bandung.

http://keuskupanbandung.org/main/post/376

Komentar